Kaitan Peradaban Sungai Nil dengan sejarah Kerajaan Firaun dengan Nabi Musa
1. Sungai
Nil
Sungai Nil |
Sungai Nil
adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi.Sungai Nil mengalir sepanjang
6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu:
Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, Sudan Selatan
dan tentu saja Mesir. Karena sungai Nil mempunyai sama artinya dalam
sejarah bangsa Mesir (terutama Mesir kuno) maka sungai Nil identik dengan
Mesir.
Sungai Nil mempunyai peranan sangat penting dalam peradaban, kehidupan dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah subur sebagai hasil sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya. Tanah yang subur ini memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian dan peradaban sejak ribuan tahun yang lalu.
2. Kaitan Peradaban Sungai Nil dengan Nabi Musa
Ada seorang laki laki dari keluarga Lewi bernama Amram kawin dengan seorang perempuan Lewi, lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki laki bernama Musa. Saat Musa dilahirkan, kondisi bangsa Israel sedang mengalami penindasan oleh bangsa Mesir. Tetapi raja Mesir merasa takut karena banyaknya bangsa Israel di sana, jadi raja mesir pun memerintahkan kepada bidan bidan untuk membunuh anak laki laki yang lahir, tapi kalu perempuan dia dibolehkan hidup. Lalu karena Musa saat bayi rupanya cantik, maka disembunyikannya selama tiga bulan. Tetapii ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, oleh sebab itu Musa pun diletakan di dalam peti dan diletakan di tepi sungai nil. Miryam kakaknya Musa mengamati adiknya dari kejauhan, hanya untuk memantau Musa.
Maka datanglah puteri Firaun bersama dayang dayangnya untuk mandi di sungai Nil, lalu dilihatnya ada sebuah peti, lalu disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambil peti tersebut. Ketika petinya dibuka, dilihatnyalah bayi dan tampaklah sedang menangis, puteri Firaun pun merasa kasihan terhadap bayi tersebut, lalu Miryam kakaknya Musa bertanya kepada tuan Putri “mau kah kupanggilkan inang penyusu untuk menyusui bayi itu” lalu setuju lah puteri Fiarun tersebut, maka Miryam memanggil ibunya untuk menyusui Musa, setelah Musa dewasa, Musa pun diangkat menjadi anak dari putri Firaun.
Mantab kawan 👍
BalasHapus